Sabtu, 19 November 2011

Kemampuan Memori Pria dan Wanita

Terkait dengan hal ini, Allah SWT berfirman sebagai berikut:
“Persaksikanlah dengan dua orang saksi pria kalian. Jika dua orang pria tidak ada, maka (boleh) seorang pria dan dua orang wanita dari saksi-saksi yang kamu sukai. Supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi mengingtkannya,” (QS. Al-Baqarah [2]: 282).
Ide-ide yang disampaikan sebagian musuh Islam adalah menyesatkan. Ide-ide ini tersebut terus didengungkan oleh beberapa kalangan dari mereka. Para orientalis telah mengabdikannya dalam beberapa karya. Ide-ide tersebut akhirnya diserap oleh para oksidentalis. Ide liar itu antara lain bahwa Islam telah menzalimi kaum wanita. Islam menjadikan mereka setengah dari kaum pria dalam beberapa hal, misalnya soal persaksian. Islam menjadikan persaksian dua orang wanita sebanding dengan persaksian seorang pria. Untuk menolak kesalahpahaman tersebut, pertama-tama kita harus mengkaji tafsir dari ayat tersebut. Selanjutnya, kita telusuri komentar-komentar ulama yang pakar dibidangnya.
Tafsir Ayat
Pemahaman ayat tersebut berdasarkan Tafsir Al-Thabari adalah, “Supaya jika seorang lupa maka seorang lagi dapat mengingatkannya.”
Dalam Tafsir Al-Baidhawi disebutkan, “Adanya perbedaan jumlah di sini agar jika seorang sesat terhadap persaksiannya karena lupa, maka seorang lagi dapat mengingatkannya.”
Tafsir Al-Syaukani menuturkan, “Menurut Abu Ubaid, pengertian tadhilla (sesat) adalah tansa (lupa). Sesat dari persaksian tiada lain maksudnya adalah ia lupa terhadap satu materi persaksian dan mengingat materi lainnya.”
Kesimpulan dari beberapa penafsiran di atas bahwa sebab dijadikannya persaksian seorang wanita berbanding setengah dari seorang pria adalah karena alasan lupa. Pertanyaannya, apakah wanita lebih banyak lupa dibanding pria?
Berdasarkan Pengetahuan Modern
Dalam sebuah penelitian kontemporer yang diadakan oleh para cendikiawan di Sidney Australia, yang kesimpulannya disiarkan oleh jaringan televisi CNN dan BBC, disebutkan bahwa berdasarkan penelitian, kehamilan dapat mengurangi memori seorang wanita.
Penelitian tersebut menetapkan bahwa kehamilan menjadikan memori kaum wanita berkurang.
Kondisi ini kadang-kadang berlanjut hingga seusai melahirkan. Kehamilan dapat sedikit mengurangi jumlah sel memori pada otak ibu yang hamil.
Julia Henry, salah seorang peneliti wanita dari Universitas New South Wales Sidney Australia, memberikan komentarnya terhadap CNN sebagai berikut:
“Bukti yang kami peroleh menyimpulkan bahwa daya IQ wanita yang berkaitan dengan penyebutan unsur-unsur yang baru secara mendetail, atau melakukan aktivitas yang memiliki banyak tahapan, mengalami kegoncangan.
Seorang wanita yang hamil misalnya, ia lemah dalam menyebutkan nomor baru, tetapi dengan mudah ia akan mengulangi penyubatan nomor-nomor yang lama yang biasa ia pakai.”
Dengan bantuan Dr. Peter Randell. Julia Henry berhasil mengukuhkan temuannya ini berdasarkan hasil analisis dari 12 penelitian yang berhubungan dengan kadar IQ wanita sebelum dan sesudah melahirkan.
Ia mengarahkan penelitiannya pada beberapa hal yang menunjukan adanya kemungkinan bahwa wanita pada masa setahun penuh setelah melahirkan, terkadang sering mengalami kegoncangan dalam masalah IQ. Ia tidak yakin setelah masa tersebut berlalu, kegoncangan itu akan membaik, seiring dengan adanya kebutuhan dalam menambah informasi-informasi yang diperlukan.
Padahal, penelitian tersebut tidak menyinggung faktor-faktor yang menyebabkan fakta ini, karena masih mempertimbangkan adanya kebutuhan dalam menambah eksperimen ilmiah yang komprehensif. Meskipun ia mempersentasikan semua skenario dari kemungkinan yang ada, dalam pendahuluannya ia mengganti hormon-hormon tubuh yang berubah dengan cepat dalam kehidupan.
Kesimpulannya, wanita hamil akan mengalami penurunan daya IQ-nya. Saat hamil, IQ-nya labil. Terkadang lemahnya IQ seorang wanita ini berlanjut sampai setahun penuh pasca melahirkan. Mungkin juga lebih dari itu dikarenakan adanya penurunan jumlah sel memori dan faktor-faktor lainnya yang belum ditemukan sampai sekarang.
Kemukjizatan ayat di atas adalah petunjuk Allah bahwa kaum wanita sering lupa. Karena itu, Islam menjadikan persaksian mereka setengah dari persaksian kaum pria. Ketetapan itu relevan sekali dengan pengetahuan modern.

Sumber:
Hisham Thalbah. 2008. Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis. Bekasi: Sapta Sentosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar